Welcome

zwani.com myspace graphic comments
zwani.com myspace graphic comments
DBSK / TVXQ
Thank You For Visiting my blog... Don't forget to leave any comment...
Hello my visitera.. I'm so sorry because I dont have time to update this blog again... I have new blog about myself... Visit this, ok? My 2nd blog

Saturday 24 January 2009

Yoochun Interview @ GQ Magazine

Yoochun Interview @ GQ Magazine

- Selama liburan, apa kamu pernah ke Provence? Saya dengar kamu ingin pergi ke sana kalau sempat.
YC : Saya tidak sempat pergi ke sana karena waktu yang terbatas. Kalau kamu ingin pergi ke sana, kamu butuh waktu setidaknya 2 sampai 3 minggu. Saya melihat sebuah bukit di sana, dan bukit itu sangat bagus.

- Kalau begitu apa yang kamu lakukan?
YC : Setengahnya saya main dan setengahnya lagi saya membuat lagu. Saya juga mendengarkan banyak lagu-lagu.

- Saya dengar kamu sendirian pada waktu Natal ...
YC : Tadinya saya akan beristirahat pada tanggal 24. Saya bangun jam 5 dan merasa sedikit down, makanya saya pergi ke restauran dengan beberapa hyung yang saya kenal. Biasanya saya tidak suka pergi ke restauran. Saya lebih suka makan Gob Chang (T/N : Usus sapi. Delicacy. Terkenal sebagai side dish untuk soju.) baru steak. Tapi tokonya penuh dengan couples. Atau pasangan-pasangan yang saling mengenalkan satu sama lain kepada orang tua masing-masing. Saya kebanyakan tidur dan ketika saya membangunkan mama saya, saya melihat adik saya dan pacarnya sedang membuat salad bersama. Saya jadi merasa lebih down lagi jadi saya diam di kamar. Saya berpikir, "Saya lagi apa sih?" dan menulis beberapa lagu dan memikirkan beberapa hal yang dapat ditunjukkan pada saat konser di bulan Februari.

- Kamu bisa saja menghabiskan liburan dan Natal seperti itu, tapi tahun 2008 adalah tahun yang sukses untuk DBSK.
YC : Saya merasa tenang karena kami mendapat hasil atas semua yang telah kami kerjakan. Hiatus itu, wow, 1 tahun dan 7 bulan memberi tekanan yang besar untuk kami. Rasanya seperti waktu pertama kali kami ke Jepang. Kami harus menunjukkan sesuatu yang spesial untuk mereka, tapi tidak ada respons untuk beberapa saat.

- DBSK sudah menjadi nomer satu dari awal. Kalian tidak pernah turun dari posisi itu. Lalu kenapa kalian harus pergi ke Jepang?
YC : Ketika kami pertama kali pergi ke sana, kami tidak merasakan tembok besar itu. Kami pikir itu hanyalah untuk melebarkan area panggung kami dan mempunyai period aktivitas yang nyaman. Tentu saja, sekarang pun masih seperti itu. Tapi ketika kami betul-betul menjalani J-Pop, semuanya berbeda dari apa yang kami bayangkan. Itulah saat di mana kami menyadari bahwa di sana berbeda dari Korea. Awalnya kami berpikir, apakah ini hal yang benar?

- Apakah kamu melihat diri kamu sebagai idol?
YC : Korea dan Jepang mempunyai pandangan yang berbeda akan idols.

- Itulah mengapa saya bertanya. Karena kamu telah mengalami keduanya dan sukses, bagaimana pandangan orang Korea mengenai idols?
YC : Kalau kamu mengatakan idol di Korea, orang-orang langsung berpikir muda, tidak begitu berbakat dalam musik, grup yang hanya fokus pada visual yang ditujukan untuk orang-orang berumur 10's. Sekarang sudah sedikit berbeda dan mereka menilai kami sedikit lebih tinggi. Sejujurnya, saya tidak begitu memikirkan tentang apakah saya idol atau bukan. Ada orang-orang yang menyebut kami sebagai idols dan ada juga yang tidak. Bukankah opini orang akan berubah tergantung bagaimana kita bersikap? Itulah kenapa kami mempunyai keinginan untuk merubah image idols.

- Sekarang kamu yang tertua. Sunbae-sunbae kamu sudah pensiun atau menjalani kehidupan yang berbeda.
YC : Manajemen kami di Jepang juga mengatakan hal yang sama. Saya harap kami bisa seperti SMAP. Kami hidup sebagai DBSK dan menyimpan 'warna' DBSK, tapi bekerja secara individual. Tapi begitu kami kembali bersama, maka 'feel' DBSK pun kembali. Hal yang membedakan mereka dari yang lain adalah mereka tinggal bersama.

- Apakah kalian tinggal bersama?
YC : Di Jepang, iya. Mereka berpikir bahwa hal itu sedikit tidak biasa, tapi melihatnya sebagai hal yang baik.

- Saya merasa penasaran ketika melihat orang-orang yang sudah memutuskan mereka akan jadi apa semenjak mereka muda. Darimana mereka dapat kepercayaan diri dan keyakinan seperti itu?
YC : Kalau kamu lihat dari satu sisi, itu seperti rasa percaya diri tanpa berdasarkan apa-apa. Waktu saya masih SD, saya tidak punya waktu untuk belajar karena saya sangat sibuk dalam hal olahraga. Saya berlatih Tae Kwon Do untuk waktu yang lama. Saya mencapai hingga level/belt 3. Saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk berolahraga daripada duduk. Dan saya lalu pergi ke Amerika, di sana sampai grade 8 setengah saya belajar dengan sangat rajin. Saya tidak pernah melewatkan ranking pertama. Tapi lalu suatu hari saya berpikir, "Ini tidak benar. Ada yang salah dengan ini. Kenapa saya harus duduk di sini?"

- Semua orang berpikir hal yang sama setidaknya satu kali. Lalu mereka tetap melanjutkan apa yang mereka lakukan sebelumnya.
YC : Jadi, saya tidak pergi ke sekolah. Saya mulai bekerja, karena kami kurang berada dan sebagainya. Saya punya 6 pekerjaan dalam satu minggu. Dari menebang kayu, ke toko laundry hingga ke toko video Korea. Di toko video Korea saya harus meng-copy beberapa video yang datang dari Korea lalu mengirimkannya ke area lain. Dan dengan uang yang saya terima, saya membeli sebuah piano.

- Apakah kamu sebegitunya ingin sebuah piano?
YC : Saya benar-benar mau sebuah piano. Saya belajar piano selama dua minggu sewaktu saya masih kecil. Karena saya tidak sempat menyelesaikannya, saya terus memikirkannya, makanya saya membeli sebuah piano dan memainkannya. Karena saya tidak dapat membaca not balok dengan baik, saya hanya meniru gerakan tangan orang lain. Dan ketika saya masuk ke sekolah menengah, saya sangat ingin untuk serius di musik. Saya juga ingin pergi ke banyak show. Dan pada saat itu, untungnya saya bertemu SM.

- Apakah kamu bertemu SM Ent di Amerika?
YC : Ada orang-orang yang berkeliling ke berbagai negara untuk men-casting orang. Mereka meminta saya dan saya audisi di koridor hotel yang mereka tempati waktu itu. Mereka meminta saya untuk menari, jadi saya memanjat tembok dan melakukan apa saja. Mereka bertanya apa saya mau pergi ke Korea. Saya jawab iya. Dan selama sebulan setelah itu, saya bekerja sangat keras. Dan dengan uang yang saya terima bulan itu, saya membeli tiket pesawat.

- Itu kedengaran seperti film Growth di tahun 80an. Bagaimana kamu bisa tahu begitu banyak mengenai SM?
YC : Saya tahu banyak mengenai mereka karena mereka adalah manajemen yang saya sangat sukai. Makanya saya berpikir saya harus mengambil kesempatan ini. Saat itu saya berumur sekitar 17 tahun.

- Saya dengar barang milik kamu yang paling berharga adalah CD-CD. Apa yang paling sering kamu dengarkan?
YC : Saya biasanya tidak terlalu memilih berdasarkan genre, tapi saya jarang mendengarkan Trot. Kalau untuk K-Pop, saya senang mendengar lagu dari Yoon Jong Shin hyung yang akhir-akhir ini dirilis. Atau lagu-lagu 015B yang lama. Untuk musik asing, saya suka Modern Rock atau Adult Contemporary.

- Sangat berbeda dari musik yang DBSK buat. Apakah perbedaan genre itu irrelevant?
YC : Saya suka bahwa saya dapat menjalani musik sebagai karir. Awalnya saya berpikir, "Saya akan sukses sebagai DBSK dan nanti baru menyanyikan genre yang saya mau." Memang irrelevant sih. Kenyataan bahwa saya dapat menyanyi dan rekaman dan menulis ... Tidak ada yang membuat saya lebih bahagia selain itu. Seiring berjalannya waktu, saya jadi serakah. Saya mulai berpikir, "Andai album ini punya tema ini. Mudah-mudahan jadinya seperti ini." Tapi karena saya adalah bagian dari DBSK, mereka mendengarkan saya dan mengikuti keinginan saya dalam beberapa hal. Dalam proses itu, saya menemukan jenis musik yang saya benar-benar suka.

- Sukses kalian telah menjadi lebih besar lagi dibanding sukses kalian di awal-awal.
YC : Kami beruntung.

- 'Kami beruntung'. Itu sangat optimistis. Tapi tidak ada idols yang pesimistis.
YC : Junsu dan saya benar-benar terlalu positif dan optimistis. Terlalu optimistis malah hingga kadang-kadang orang-orang di sekitar kami jadi susah.

- Apakah kamu tipe orang yang berpikir kalau segalanya akan baik-baik saja?
YC : Saya lebih ke tipe orang yang merasa kalau segalanya akan baik-baik saja kalau saya mengatakan semuanya memang akan baik-baik saja. Bisa jadi itu percaya diri-nya orang muda. Dilihat dari situasinya, saya rasa memang masuk akal kalau kami mendapatkan kepercayaan diri, tapi satu hal yang memang pasti dan itu adalah kenyataan bahwa saya yang paling sembrono di antara kami berlima. Kalau saya merasa saya harus melakukan sesuatu maka saya akan melakukannya. Ketika saya benar-benar melakukannya, saya akan jadi lebih sembrono lagi.

- Dilihat dari tampilan luar kamu, rasanya kamu memang seperti itu. Tentu saja, make-over di Happy Together beberapa waktu lalu justru membuktikan sebaliknya.
YC : Saya orang yang kalem tapi kalau saya sedang ceria maka saya akan menjadi terlalu ceria. Bagi fans yang menyukai sisi ceria saya, saya akan berusaha untuk menunjukannya.

- Ketika saya sedang mencari fan page kamu, sebagian orang bilang kamu adalah Homme Fatale (Bad Boy) dan sebagian lagi bilang kalau kamu adalah Cute Boy. Kamu tidak terlihat seperti Bad Boy buat saya.
YC : Saya tahu fan page mana yang kamu bicarakan. Mama saya bilang dia pernah ke fan page itu. Saya tidak tahu darimana mereka mendapat anggapan seperti itu, tapi saya memang mempunya sisi yang bervariasi. Bahkan ketika kami sedang filming, saya tidak berpura-pura dan kamu bisa lihat apakah saya sedang sedih atau marah atau down dan sebagainya.

- Dulu, kamu tidak begitu sering muncul di show-show selain dari program-program K-pop.
YC : Makanya kenapa dari period schedule yang ini, orang-orang merasa lebih dekat dengan saya. (T/N : Soalnya dia sering tampil di variety shows)

- Dulu, kalau saya bilang secara istilah kasarnya, image kamu adalah sebagai grup idols dengan fanclub yang besar.
YC : Dan fan club-nya bertambah besar juga. Contohnya wawancara ini juga seperti itu. Saya punya banyak majalah GQ di rumah tapi saya tidak pernah kepikiran sama sekali kalau saya akan diwawancarai oleh GQ. Semuanya berjalan secara natural. Kalau kami melihatnya dari sisi lain, saya sangat mempercayai manajemen kami. Jadi itulah kenapa kami bisa mempunyai period aktivitas yang nyaman.

- Sewaktu saya bersiap-siap untuk wawancara ini, saya bergabung dengan Cassiopeia (T/N : Online FanCafe). Rumit juga ya.
YC : Bukankah mereka sangat bagus dengan level-upnya?

- Sebetulnya, ada quiz sebelum level-up. Tapi sebelum menjadi full member, kamu harus menjawab tiga set pertanyaan lainnya yang akan berubah setiap bulannya dengan benar.
YC : Ah, jadi mereka juga punya quiz.

- Apakah mereka memang tertarik atau tidak, mereka tetap mempertahankan statusnya dan bertambah besar. Satu orang lagi baru saja bergabung. Kemarin, tim GQ Feature mengetik 090108 di FanCafe tersebut dan jadwal DBSK untuk tanggal itu langsung muncul.
YC : Awalnya, hal itu sangat mengejutkan. Di sisi lain, sedikit membuat frustrasi juga.

- Bukankah hal itu sedikit menakutkan?
YC : Ada beragam jenis fans. Beberapa fans yang kasar ya kasar. Sejujurnya, dulu, itu benar-benar serius. Mereka akan mengikuti kami jika kami pergi ke luar. Tapi sekarang saya lebih fleksibel terhadap itu dan fans juga tidak melakukan hal itu lagi. Saya akan bilang kepada mereka, "Saya mau pergi minum, tolong jangan ikuti saya." Dan mereka akan bilang, "Okay, tapi jangan minum terlalu banyak ya." Mereka pun berhenti dan menunggu hingga kami pulang, itu saja.

- Rasanya kamu tidak merasa stress gara-gara hal itu.
YC : Betul. Saya sudah terbiasa dengan hal itu. Ketika kami berlima masih tinggal bersama, semua fans kami akan datang dan jadi ribut. Tapi sekarang jadi lebih sunyi karena hanya fans saya yang datang ke rumah saya. Mereka datang dan tidak tinggal lama. Mereka tinggal kira-kira ... 2 sampai 3 jam dan kalau saya tidak keluar, mereka pulang. Kalau mereka melihat saya sewaktu saya pergi ke luar, mereka akan bertanya tentang tujuan saya. Kalau saya bilang saya akan pergi nonton dan jangan bilang siapa-siapa, mereka benar-benar tidak bilang siapa-siapa. Mereka tidak tinggal di luar seharian, ada slot waktunya. Mereka sudah jadi lebih dewasa. Walaupun kalau kami punya fanmeeting atau performance esok harinya mereka masih tidak bisa tidur.

- Kamu sudah menjadi artis top di Korea dan Jepang. Apa lagi?
YC : Apa yang kami mau bukanlah hanya mengisi konser hall dengan penonton. Itu memang penting, tapi kami mengembangkan sesuatu yang juga mengena kepada penonton umum. Saya tidak seperti ini sewaktu kami sedang aktif di Korea. Saya tidak punya keserakahan untuk diterima publik umum di Korea. Daripada meraih kepopuleran, saya ingin membuat musik yang dapat diingat oleh orang-orang untuk waktu yang lama. Itu adalah harapan pribadi saya.

- Apa yang kamu ingin lakukan secara pribadi?
YC : Drama. Tapi teman saya, (Kim)Hyun Joong mengalami kesulitan dengan drama-nya (T/N : Boys Over Flowers /Hana Yori Dango versi Korea a.k.a Ggot Boda Namja). Saya bertemu dia kemarin lusa dan dia terlihat letih. Menakutkan sih, tapi saya ingin mencobanya. Secara musikal, saya ingin menjadi bagian dari sebuah band.

- Ada band yang kamu contoh?
YC : Lokal, Ja Ooh Rim (T/N : Yang nyanyi Ha Ha Ha), dan internasional, band yang bernama Mercy.

- Sampai kapan kamu ingin berada di DBSK? Secara realistis.
YC : 50 ~ 60?

- Kamu akan masuk buku sejarah kalau begitu.
YC : Walaupun kami tidak akan punya aktivitas apa-apa lagi di umur segitu, kami akan tetap menyimpan nama DBSK. Kenyataan bahwa kami punya team work adalah hanya untuk satu tujuan itu saja. Saya punya sebuah nama karena DBSK. Saya ingin berpikir seperti itu - baik sebagai selebriti maupun penyanyi.

- Nama kamu, Micky Yoochun sangat cocok dengan kamu sekarang, tapi ketika kamu berusia 50 ...
YC : Akan lebih cocok lagi. Nama itu akan sangat cocok buat saya.

credit : as tagged + fangirlmitz@blogspot + Soompi + TVXQIndo + christyluphtvxq@blogspot

No comments: